Korupsi di Indonesia Disebut Masih Marak

Korupsi di Indonesia Disebut Masih Marak

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Putri Presiden Indonesia ke-4, KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengatakan, santri merupakan penentu arah bangsa. Hal ini dikatakan Yenny Wahid dalam Reverie Santri 2023 dengan tajuk Santri Penentu Arah Bangsa, di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/12/2023).

Sebab menurutnya, dengan adanya bonus demografi di Indonesia di mana anak-anak muda memiliki jumlah terbanyak penduduk di Indonesia saat ini atau sekitar hampir 60 persen. “Artinya berusia di bawah 40 tahun. Merekalah yang akan menentukan nasib bangsa ini kedepan. Merekalah yang akan menentukan apakah Indonesia berhasil untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045,” kata Yenny Wahid.

Yenny mengatakan, saat ini Indonesia masuk dalam 16 negara terkaya di dunia. Pada tahun 2045 nanti diprediksi akan menjadi negara ke-5 terkaya di dunia. Menurutnya, proyeksi tersebut berdasarkan data dari semua hal yang berkait seperti kondisi demografi, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, kondisi alami, dan kekayaan alam.

“Ini semua diolah datanya menggunakan super komputer memakai analisis data. Jadilah proyeksi dikatakan Indonesia menjadi negara kelima terkaya di dunia,” jelasnya.

Direktur Wahid Foundation ini mengungkapkan, meski masuk dalam 16 negara terkaya di dunia, namun kekayaannya tidak dirasakan masyarakat, salah satu penyebabnya karena korupsi di Indonesia masih marak. “Indeks korupsi kita masih sangat mengakhawatirkan, bahkan turun sekarang. Ini yang membuat kesejahteraan tidak bisa merata. Pertumbuhan ekonominya tinggi, tapi yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah melarat. Itu yang dirasakan rakyat,” ungkapnya.

Dengan demikian, katanya, pemuda terutama santri menjadi penentu arah bangsa, terlebih dalam waktu dekat Indonesia akan menghadapi momentum pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih pemimpin atau Presiden dan Wakil Presiden. “Nah pemilu itu akan menentukan nasib bangsa kita kedepan. Kita akan memilih orang yang kita anggap bisa menjadi nakhoda untuk bangsa kita, bisa meletakan fondasi bangsa kita kita arah yang benar. Sehingga angka korupsi diturunkan sekecil-kecilnya,” jelasnya.

Sebab, menurut Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud ini, tindak pidana korupsi merupakan ancaman bagi negara dan penghambat kemajuan negara. Indonesia yang diramalkan akan menjadi negara kelima terkaya di dunia akan sulit dicapai kalau masih ada koruptor. “Jangan sampai demokrasi di Indonesia dikompromikan, kita tidak mau lagi ada nepotisme, kolusi dan korupsi. Jadi semua orang harus mempertahankan demokrasi di Indonesia,” tutupnya.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *