JAKARTA (Kastanews.com): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, menyoroti langkah Indonesia yang melakukan naturalisasi sejumlah pemain sepak bola.
Gus Amri meminta Kementerian Pemuda dan Olah Raga dan PSSI menimbang ulang kebijakan tersebut. Menurutnya, negara harus memprioritaskan program pembinaan pemain muda di setiap daerah.
“Apa yang telah menjadi target Pak Menteri (Dito Ariotedjo) dengan berbagai macam varian skema pembibitan, itu antara lain adalah tarkam (antar kampung). Itu saya kira jauh lebih penting ketimbang naturalisasi,” kata Gus Amri dalam rapat kerja Komisi X dengan Menpora Dito Ariotedjo, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/12).
Rapat kerja tersebut membahas proses naturalisasi dua pemain sepak bola untuk bermain di Timnas Indonesia, Nathan Noel Romejo Tjoe-A On dan Jay Noah ldzes.
“Lebih baik kita mencari orang Indonesia yang betul-betul asli dengan modal yang sangat murah, dan itu bisa dirasakan langsung oleh para anak bangsa ini, ketimbang hanya ‘mengaku-ngaku’ karena dia keturunan Indonesia sementara bayarannya juga tidak toleran,” tegas Gus Amri.
Ke depan, Kemenpora dan PSSI harus memikirkan skema pembinaan untuk mencari bibit-bibit pemain sepak bola potensial. Gus Amri tidak ingin naturalisasi jadi satu-satunya jalan untuk meningkatkan prestasi sepak bola Tanah Air.
“Kita harus punya batas waktu sampai kapan sih ini naturalisasi. Kalau saya sepakat, ya, hari ini terakhir saja naturalisasi,” tukas legislator dari dapil Jawa Timur II (Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan) itu.(dis/*)