JAKARTA, 25 Agustus 2021: POLITISI NasDem Irma Suryani Chaniago menilai program food estate yang dicanangkan dan sudah dikerjakan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian sudah on the track, hasilnya pun sangat baik.
“Jika ada beberapa yang masih butuh penanganan tim ahli pertanian, itu adalah hal yang wajar karena lahan yang digunakan banyak lahan baru, dan tentu masih butuh pengolahan sampai dapat menghasilkan sebagaimana yang diharapkan,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/8).
Menurut Irma, sapaan Irma Suryani Chaniago, tanaman kentang, bawang merah, dan padi sangat memuaskan, meski tidak dipungkiri ada tanaman bawang putih yang belum optimal.
“Food estate akan mencapai target hasil maksimal jika kerjasama antara pemerintah yang menyediakan lahan dan bibit serta teknologi dengan petani yang mengelola, satu misi dan visi, karena jika tidak terjadi simbiosis mutualisma antara petani pengolah lahan dan pemerintah maka hasil panen pasti tidak akan mencapai target,” ujarnya menekankan.
Namun, Irma mengatakan alhamdulillah tanaman padi 3.000 ha realisasi panennya 3.000 ha, dengan produksi 13.800 ton GKG. Artinya terjadi Peningkatan Provitas 3-3,5 ton/ha menjadi 4,5-5 ton/ha.
“Sementara realisasi tanam jagung 2.000 ha dan realisasi panen juga 2.000 ha, dengan hadil produksi 3.000 ton pipilan kering. Ini hasil yang luar biasa menurut saya untuk dua komoditi di atas,” kata Irma yang saat ini non aktif di kepengurusan DPP Partai NasDem karena menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pelindo I itu.
Irma mengakui, memang saat ini masih ada yang harus menjadi perhatian pemerintah terutama pada komiditas bawang dan bawang putih.
“Karena kedua komoditi ini butuh teknologi yang tepat dalam pengolahan tanah untuk mencapai hasil maksimal, karena tanaman banyak ditanam pada lahan baru,” katanya menjelaskan.
Ia meyakini secara perlahan dan pasti program ini mulai memperlihatkan hasil sebagaimana yang disampaikan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, bahwa masih ada yang perlu dimaksimalkan.
“Food estate yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Pertanian cq. Dirjend Hortikultura menurut saya berjalan sesuai harapan, jadi tidak boleh juga ada yang pesimis dengan mengatakan bahwa program ini gagal, jika ada di suatu wilayah ada tanaman yang belum menghasilkan produksi sesuai harapan, itu bukan berarti program ini gagal. Kita harus optimis bahwa program ini kedepan akan menjawab pertanyaan tentang swasembada pangan,” ujarnya.
Food Estate Sumba Timur
Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jendaral Tanaman Pangan Kementan terkait dengan proyek Food Estatate Sumba Timur, mendapatkan kabar gembira karena program tersebut telah berhasil meningkatkan produktivitas dan indek pertanian di wilayah tadah hujan/lahan kering dengan mengoptimalkan pasokan air melalui sumur bor, embung, dan mata air.
Pada musim tanam 2021 ini, empat Kecamatan di Sumba Timur (Katiku Tana, Katiku Tana Selatan, Umbu Raty Nggay, Umbu Ratu Nggay Barat dan Mamboro), sebagai lokasi program food estate telah mencakup luas lahan sebanyak 10 ribu hektar dengan rincian 5.620 ditanami padi dan sisanya komiditas jagung. Data ini memperlihatkan peningkatan yang signifikan, karena pada 2020 di tempat yang sama, baru menggunakan tujuh ribu hektar lahan. Artinya dalam satu tahun terakhir ini ada kenaikan tiga ribu hektar.
Perluasan lahan yang digunakan sebagai program food estate itu juga dibarengi dengan peningkatkan hasil tani. Produktivitas padi per hektar mengalami kenaikan yang semula bertengger di angka 2,5 ton meningkat menjadi 4–5 ton padi. Sementara itu untuk komoditas tanaman jagung, terjadi kenaikan signifikan yang semula hanya menghasilkan 4–5 ton per hektar, dengan program food estate tersebut bisa mengatrol menjadi 5 sampai 6 ton.
Sementara itu dilaporkan untuk melengkai program food estate di Sumba, sampai saat ini pembentukan Gapoktan (gabungan kelompok tani) yang sudah dikukuhkan oleh SK Bupati Nomor 56/2021 tertanggal 29 Maret 2021, mencakup Gakpotan Bersama Pro Oli Milla Parewa Tana (Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat), Gapoktan Bersama Mbarabandja (Kecamatan Mamboro), Gapoktan Bersama Katiku Tana Selatan (Kecamatan Katiku Tana Selatan), Gapoktan Bersama Bangkit Bersama (Kecamatan Katikutana), dan Gapoktan Bersama Lakoka (Kecamatan Umbu Ratu Nggay). (rls/*)