JAKARTA (Kastanews.com): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, menegaskan lembaga pendidikan menjadi salah satu wadah menciptakan sikap toleransi dan saling menghargai antarsesama.
“Banyak orang pintar saat ini yang menjadi ‘keminter’, tidak tahu tentang apa yang menjadi kewajibannya,” ujar Amri dalam bedah buku Kristen-Muhammadiyah, di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (15/11).
Gus Amri mengatakan, pola dan perilaku yang dilakukan Muhammadiyah telah mampu mencerminkan integrasi sosial. Pola pembangunan oleh Muhammadiyah bukan hanya mencari kesadaran atau kecerdasan fisik, tapi juga kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial.
“Ini menjadi penting buat bangsa kita bagaimana membangun pendidikan menjadi sebuah kesadaran sosial, semangat bersama untuk membangun bangsa,” ujarnya.
Ia menilai belum semua pasangan capres memberikan perhatian mendalam pada pendidikan dan keberagaman. Padahal, pendidikan merupakan fundamental dalam membangun bangsa yang beradab dan maju.
“Ini bukan soal subjektivitas saya sebagai kader NasDem tapi kalau kita lihat dari rekam jejak latar belakang tiga calon presiden yang punya rekam jejak dunia pendidikan dan concern terhadap dunia pendidikan, itu Anies. Dari guru menjadi presiden,” tutup Gus Amri, Legslator NasDem dari Dapil Jawa Timur II (Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan) itu. (rls/*)