JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Cawapres Mahfud MD menyatakan pemerintah Indonesia menutup pintu diplomasi dengan Israel sebelum Palestina merdeka dan memiliki hak yang sama dengan negara-negara lain di dunia.
Mahfud mengacu pada sikap Indonesia terkait Palestina yang pertama kali dinyatakan Presiden pertama RI Soekarno pada awal kemerdekaan Indonesia. Sikap ini juga diungkapkan kembali pada Konferensi Asia Afrika tahun 1955. “Sikap ini telah dinyatakan Pemerintah Indonesia dan tetap konsisten hingga saat ini. Indonesia tidak akan menjalin diplomasi dengan Israel sebelum Palestina merdeka dan memiliki hak setara dengan negara-negara lain di dunia,” ujar Mahfud, Rabu (11/8/2023).
Menko Polhukam itu menyatakan Indonesia berdiri salah satunya untuk menjaga harkat dan martabat kemanusiaan juga perdamaian di muka bumi. Hal tersebut tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Menurut dia, serangan Israel terhadap Gaza adalah kejahatan perang yang luar biasa. Sebanyak 10 ribu korban tewas, termasuk 3.700 di antaranya anak-anak.
“Terhadap Gaza dan kita semua sebagai WNI dan sebagai Pemerintah Indonesia juga mengutuk kejahatan itu. Pembunuhan luar biasa yang paling parah terjadinya sepanjang 75 tahun konflik antara Israel dengan Hamas, Israel dengan Palestina,” katanya.
Indonesia sudah melakukan berbagai langkah diplomasi dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Selain itu, Indonesia juga telah mengirim bantuan sebanyak 51,1 ton logistik dan medis. Bantuan kloter pertama itu telah diterbangkan melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (4/11/2023).
Di sisi lain, Mahfud mengungkapkan bantuan kemanusiaan yang dikirim Indonesia ke Palestina mungkin mengalami hambatan atau tertunda dalam pengirimannya karena pembatasan yang diberlakukan Israel. “Hal ini mengakibatkan keterbatasan pengiriman barang, di mana tidak semua barang dapat dikirim secara langsung karena setiap harinya hanya ada sejumlah truk yang diizinkan,” ucapnya.
Mahfud juga menekankan bantuan dari Indonesia tidak hanya berupa bantuan logistik dan medis, tetapi juga upaya diplomasi di panggung internasional guna mendorong tercapainya penyelesaian serangan Israel terhadap Palestina.(rah)