JAKARTA (Kastanews.com): Penanganan kasus dugaan pemerasan menjadi momentum tepat menunjukkan asas equality before the law. Khususnya, bagi institusi kepolisian maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Persamaan hak dan kedudukan setiap warga negara di depan hukum, apa pun jabatannya, apa pun latar belakangnya, apa pun pangkatnya,” ujar Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim dalam keterangannya, Minggu (22/10).
Taslim berharap Ketua KPK Firli Bahuri juga bisa memenuhi panggilan pemeriksaan polisi. Sikap itu diyakini bisa jadi contoh baik buat publik.
“Kami tetap berharap agar beliau sebagai seorang penegak hukum dapat memberi contoh. Contoh yang positif bagi masyarakat untuk memenuhi panggilan,” ujarnya.
NasDem mengapresiasi langkah Polda Metro yang berani memanggi Firli Bahuri dalam kasus dugaan pemerasan. Ia mengingatkan Firli untuk memenuhi janjinya akan kooperatif dan hadir pada pemanggilan kedua yang dijadwalkan Selasa, 24 Oktober 2023.
“Kita mengapresiasi juga janji Firli yang melalui salah seorang Wakil Ketua KPK dikatakan akan kooperatif dan akan menghadiri panggilan berikutnya,” ujar Hermawi.
NasDem berharap seluruh proses penegakan hukum di Indonesia tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kesetaraan.
Kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK telah naik ke tahap penyidikan pada. Polda Metro Jaya telah menerbitkan surat perintah (sprint) penyidikan, guna melakukan serangkaian penyidikan mencari dan mengumpulkan bukti untuk penetapan tersangka. Panggilan pemeriksaan kedua buat Firli dilakukan pada Selasa, 24 Oktober 2023. (rls/*)