SUKABUMI (Kastanews.com): Anggota bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem Ayep Zaki menyambut baik keinginan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang ingin menyejahterakan petani dan nelayan di Indonesia.
“Ini tentu menjadi kabar gembira untuk seluruh petani dan nelayan di Indonesia. Jika Anies atau pasangan AMIN menang, petani dan nelayan akan hidup lebih sejahtera. Begitupun dengan saya, salah satu kebahagiaan saya adalah jika petani dan nelayan kita benar-benar hidupnya sejahtera,” ungkap Ayep Zaki dalam keterangannya, Kamis (19/10).
Pernyataan Ayep Zaki menanggapi salah satu janji Anies Baswedan yang disampaikannya usai melakukan pendaftaran Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat di Jalan Imam Bonjol Jakarta, Kamis (19/10).
“Kami membawa gagasan perubahan-perubahan untuk dirasakan pada keluarga-keluarga di Indonesia kita menginginkan agar kebutuhan pokok menjadi terjangkau di sisi lain para petani hidupnya lebih sejahtera para peternak hidupnya lebih sejahtera para nelayan hidupnya lebih sejahtera,” begitu ungkap Anies yang didampingi Muhaimin Iskandar sebagai Calon Wakil Presiden usungan Koalisi Perubahan.
Bagi Ayep Zaki yang sudah belasan tahun menggeluti dunia pertanian, memang nasib dari tahun ke tahun tidak kunjung membaik. Ada banyak hal yang membuat tidak bisa merubah nasibnya. Padahal, menurut Ayep, petani adalah yang memberi makan rakyat Indonesia.
“Ini tentu sangat ironis, mereka yang memberi makan kita dengan hasil panen padinya, tetapi justru nasibnya kurang diperhatikan,” tegas Ayep Zaki.
Untuk itu, tukas Ayep, pemerintah harus betul-betul serius memperhatikan nasib petani. Bukan hanya sekedar retorika dan janji-janji belaka, tetapi harus diimplementasikan dalam kebijakan yang kongkrit.
“Sejauh yang saya tahu, saat ini petani sudah sedikit sekali yang memiliki tanahnya sendiri untuk dijadikan lahan pertanian. Petani lebih banyak menjadi buruh tani yang tanahnya justru dimiliki orang-orang kota. Ini tentu ironis,” urai Caleg DPR RI Partai NasDem dari Dapil Jawa Barat IV (Sukabumi Raya) itu.
Selain soal tanah petani, tambah Ayep, terkait pengelolaan bibit, pupuk dan harga jual hasil panen juga tidak mendukung petani untuk hidup lebih baik. Bibit tanaman, baik itu pagi atau yang lain, sering kali petani tidak mendapatkan bibit terbaik.
“Jika bibitnya bukan yang terbaik, bagaimana mungkin bisa menuai hasil yang baik. Belum lagi soal pupuk, selain ketersediaan pupuk subsidi sering kali susah didapatkan, kalaupun ada terhitung mahal,” jelas Ayep.
Begitupun dengan hasil panen, menurut Ayep, harga jual hasil panen petani harus ada yang menjamin akan dibeli. Sebaiknya dibeli oleh pemerintah agar harga bahan pokok tidak dipermainkan tengkulak.
“Bila harga panen petani dilepas di pasar bebas, kemungkinan besar tengkulak akan memainkan harga dan bisa mengganggu ketahanan pangan secara keseluruhan,” ujar Ayep.
Pendek kata, tegas Ayep, perhatian kepada petani harus menjadi fokus seluruh pihak, terutama para pengambil kebijakan di pemerintahan maupun di DPR selaku pembuat undang-undang.(rls/*)