SUWAWA (Kastanews.com): Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmad Gobel, kembali mengingatkan masyarakat terkait bahaya pinjaman online (pinjol) ilegal, investasi bodong, dan judi online.
“Semua itu akan menghancurkan masyarakat Gorontalo. Selain membangun harapan palsu, juga membuat sengsara serta menguras harta rakyat Gorontalo,” kata Gobel, saat menjadi pembicara dalam kegiatan penyuluhan keuangan yang bertema Percepatan Akses Keuangan, di Suwawa, Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (24/8).
Kegiatan yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu dalam rangka mendukung pengembangan bisnis UMKM dan pelaku usaha. Acara itu dihadiri Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli. Adapun para peserta kegiatan itu adalah para pelaku UMKM.
Gobel mengungkapkan, sebagian besar korban pinjol ilegal berprofesi sebagai guru, disusul korban PHK, dan kemudian mahasiswa. Biasanya mereka memulai dengan pinjol ilegal, lalu tidak mampu membayar sehingga pinjam lagi dan kemudian diinvestasikan di lembaga fintech bodong. Karena duit hilang sehingga pinjam lagi. Akibatnya mereka terlilit utang tak berkesudahan. Tidak jarang di antara mereka kemudian menjadi pelaku kriminalitas. Di Gorontalo sudah lebih dari 20 korban bunuh diri dalam satu tahun terakhir ini.
“Ini sangat meresahkan dan menghancurkan fondasi kebajikan dalam masyarakat Gorontalo. Kita harus sama-sama melawan ini,” ujar Gobel.
Legislator NasDem itu menegaskan saat ini ia sedang mewujudkan Visi 2051 yang ia canangkan pada 2021. Visi berjangka 30 tahun itu menjadikan pembangunan Pelabuhan Internasional Anggrek di Gorontalo yang diintegrasikan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangan Halal menjadi lokomotifnya. Penopangnya adalah pertanian, perikanan, peternakan, dan UMKM.
“Meminjam uang ke pinjol ilegal adalah jalan pintas yang sesat. Tak ada sesuatu yang instan. Semua harus melalui kerja keras dan berkeringat. Dan untuk itu sudah ada visi dan konsepnya. Mari kita sama-sama memajukan dan menyejahterakan Gorontalo,” tegas Legislator NasDem itu dari Dapil Gorontalo itu.
Gobel memanggil salah satu peserta bernama Fadilah. Perempuan yang mengaku masih mahasiswa itu adalah pelaku UMKM dengan usaha cemilan yang terbuat dari labu madu. Gorontalo adalah penghasil labu madu yang bagus. “Modal awalnya berapa?” tanya Gobel. “Sekitar Rp500 ribu Pak,” katanya. “Sekarang sudah menjadi berapa?” tanya Gobel lagi. “Sekarang sudah Rp11 juta,” jawabnya. “Wah besar sekali…pinjam dari bank?” tanya Gobel. “Tidak Pak. Itu tumbuh dari usaha sendiri,” katanya. Lalu Gobel meminta untuk membawa contohnya. Kueh itu sudah dikemas dengan sangat bagus dan modern. “Bawa semua ke sini,” kata Gobel.
Lalu Gobel menawarkan kueh cemilan itu ke peserta lainnya. “Ada yang mau?” kata Gobel. Para peserta berebut maju. Semua penganan dari labu madu itu pun ludes. Lalu Gobel mengundang peserta lainnya. Ada petani milenial yang membawa hasil panenannya seperti cabe, tomat, timun, bahkan pupuk organik. Ada pula yang membawa produk gula semut dari aren. Semuanya dibagikan ke peserta dan dibayarkan oleh Gobel.
“Saya senang melihatnya. Inilah masa depan Gorontalo. Para milenial ini harus menjadi contoh bagi seluruh generasi muda Gorontalo,” kata Gobel.
Gobel mengingatkan bahwa pada Jumat (25/8/2023), bertempat di Danau Perintis, Suwawa, Bone Bolango, ia akan membuka kegiatan Festival Produk Milenial. Festival tersebut merupakan kelanjutan kegiatan tahun sebelumnya. Namun acara itu dipindahkan dari Lapangan Ippot ke Danau Perintis.
“Danau Perintis yang semula sepi kini ditata menjadi kawasan wisata yang dipadukan sebagai kawasan ekonomi. Namun dikhususkan untuk pelaku ekonomi milenial. Jadi silakan datang besok,” pungkas Gobel. (rls/*)