KEPANJEN (Kastanews.com): Anggota Panitia Kerja (Panja) Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) Komisi I DPR RI, Kresna Dewanata Prosakh mendorong PT Pindad (Persero) untuk menguasai pasar industri pertahanan (Indhan) dalam negeri. Pasar indhan dalam negeri sangat besar dan berpotensi bagi sirkulasi ekonomi.
“Industri pertahanan dalam negeri harus bisa menguasai pasar dalam negeri dulu, karena kebutuhan di dalam negeri luar biasa besar. Dengan cukup memenuhinya, maka efeknya akan sangat luar biasa bagi sirkulasi ekonomi di Indonesia,” kata Kresna saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Panja BUMNIP ke Kantor Cabang (Divisi Munisi) PT Pindad (Persero), di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (6/7).
Terkait bahan baku yang selama ini impor, Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur V (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) itu mendorong agar segera ditemukan solusi untuk bisa memproduksi sendiri.
“Seperti propelan sebagai bahan untuk membuat amunisi. Jika propelan sudah bisa dibuat di Indonesia, maka Indonesia melalui PT Pindad bisa mandiri memproduksi amunisi untuk kebutuhan yang luar biasa besar dari industri pertahanan dalam negeri,” ujarnya.
Kedatangan Kresna dan tim Panja BUMNIP Komisi I DPR ke PT Pindad dalam rangka memastikan terpenuhinya ketersediaan dan kecukupan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) yang didukung kemampuan indhan demi terpenuhinya tanggung jawab penyelenggaraan perlindungan negara.
Panja BUMNIP dibentuk sebagai fungsi pelaksanaan pengawasan Komisi I DPR serta sebagai dukungan terhadap percepatan ketahanan nasional dalam bidang hankam. Oleh karenanya, indhan harus mengurangi ketergantungan bahan baku impor guna menuju kemandirian.(fnd/*)