JAKARTA (Kastanews.com): Memperingati HUT ke 77 Bhayangkara, Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP NasDem, H. Ayep Zaki sangat mendukung tagline transformasi POLRI PRESISI yang merupakan abreviasi dari PREdiktif, responSIbilitas, dan transparanSI berkeadilan.
Ayep menuturkan semangat Prediktif, menitikberatkan pada pentingnya kemampuan pendekatan melalui upaya meningkatkan antisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan analisa sesuai pengetahuan, data, dan metode tepat dengan tujuan agar Polri dapat melakukan pencegahan sedini mungkin.
Kedua yaitu responsibilitas dan transparansi berkeadilan, menyertai pendekatan pemolisian prediktif yang ditujukan agar setiap insan Bhayangkara dapat melaksanakan tugas Polri secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, dan berkeadilan.
“Mudah-mudahan dengan Polri Presisi Untuk Negeri, Indonesia sejahtera, adil dan makmur. Ini adalah yang dicita-citakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” kata Ayep yang juga Bacaleg DPR RI 2024 Dapil Kota dan Kabupaten Sukabumi itu dalam keterangannya, Minggu (2/7).
Peringatan HUT ke 77 Bhayangkara ke 77 berlangsung pada Sabtu (1/7) lalu dengan mengusung tagline “Polri Presisi Untuk Negeri” yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Upacara peringatan HUT ke 77 Bhayangkara dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan dihadiri oleh Wakil Presiden, serta turut diramaikan oleh sejumlah elemen masyarakat.
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan beberapa hal bahwa kepercayaan masyarakat menjadi hal penting bagi Polri, sehingga meminta Polri terus memperbaiki diri dan berbenah, karena semua program pemerintah butuh dukungan Polri. Jokowi juga menekankan kewenangan Polri sangat besar dan harus digunakan secara benar.
“Saya secara pribadi sangat mendukung dengan apa yang diamanatkan oleh Bapak Presiden bahwa Polri itu harus Presisi, khususnya dalam hal transparansi karena di era digitalisasi semua tindakan Polisi bisa direkam dan disebarluaskan. Jangan ada yang disalahgunakan. Jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” terang Ayep. (WH)