SLEMAN (Kastanews.com)- Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi atau yang akrab disapa Mbah Bardi, mendukung program dekarbonisasi yang dikembangkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Program dekarbonisasi merupakan transisi energi dalam rangka menurunkan emisi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
“Saya mendukung langkah dekarbonisasi PHE melalui konsep besar ‘green strategy holding’. Ini akan membawa transisi migas kita menjadi energi yang rendah emisi dan ramah lingkungan,” kata Subardi saat menjadi narasumber seminar Peran Pertamina Hulu Energi untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional di Sleman, DIY, Jumat (19/5).
Menurut Legislator NasDem dari Dapil DIY itu, dengan program dekarbonisasi, PHE tengah menjalankan strategi melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate). Langkah tersebut dilakukan melalui pengeboran sumur pengembangan, perawatan sumur, dan melakukan ekspansi.
Berdasarkan data Rencana Umur Energi Nasional (RUEN), kata Subardi, bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga 2050, dimana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional. Sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil yang ramah lingkungan akan meningkat. Maka untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, PHE kini terus melakukan eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru sekaligus mendukung gas sebagai energi transisi.
“Seperti halnya proyek gas Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Bojonegoro, Jawa Timur, proyek tersebut merupakan eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru, untuk menahan laju decline rate, meningkatkan produksi, dan memenuhi jangka panjang kebutuhan energi nasional. Tentunya dalam kerangka program dekarbonisasi,” katanya.
Menurut Ketua DPW Partai NasDem DIY itu, program dekarbonisasi akan membawa PHE menjadi pelopor transisi energi nasional. Saat ini PHE merupakan kontributor utama produksi migas nasional. Pada 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional.
Atas capaian itu, Subardi mendorong PHE menyukseskan energi gas sebagai energi transisi. Dalam jangka panjang, gas akan memainkan peran penting dalam periode transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
“Dengan beberapa proyek gas yang dimiliki PHE, saya mendorong pengembangan gas sebagai energi transisi. Begitu juga dengan langkah-langkah investasi yang dilakukan PHE, saya minta pemerintah memberi sejumlah insentif. Harapan saya program dekarbonisasi ini berjalan lancar. Ini adalah komitmen kita pada energi hijau sekaligus menjaga ketahanan energi nasional,” pungkas Subardi.(rls/*)