BOJONEGORO (Kastanews.com): Sekitar 500 Pesilat dari berbagai Perguruan Pencak Silat di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur melakukan pertunjukan dan menampilkan gerakan jurus tunggal Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di momen Care Free Day (CFD), di Alun-alun Kota Bojonegoro, Minggu (15/1).
Ratusan pesilat millenial ini menarik perhatian masyarakat di area CFD di Alun-Alun. Awalnya, hanya terlihat seorang pesilat yang memperagakan sebuah jurus, kemudian diikuti yang lainnya dan terus menerus hingga berangsur secara kompak sekitar 500 pesilat bersama-sama menggerakkan jurus pencak silat.
Sontak, semua perhatian warga tertuju pada pertunjukkan gratis ini dan aplaus riuhpun diberikan mereka secara serentak.
“Kami merasa senang melihatnya, jika semua perguruan bisa akur seperti ini dan bisa melakukannya bareng bareng,” ungkap Agus seorang warga yang sedang mengikuti Car Free Day.
Menurutnya, kegiatan seperti ini perlu dilakukan agar warga merasa nyaman, tenang dan senang bisa melihat anggota pencak silat antar perguruan yang beda baju bisa guyub dan rukun.
“Apresiasi banget dengan kegiatan pencak silat secara bersama-sama sehingga terlihat kebersamaan dan persaudaraan, sehingga Bojonegoro diharapkan akan lebih kondusif dan aman,” sambung Angga asal warga Desa Trucuk.
Wahyu Subakdiono Ketua Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) melalui Sekretarisnya, Sasmito, mengaku kegiatan ini digagas BKP demi terciptanya kerukunan dan kebersamaan antar 21 organisasi pencak silat yang ada di Bojonegoro.
“Kegiatan ini adalah penyampaian pesan moral terhadap anggota perguruan pencak silat di Bojonegoro khususnya, bahwa antar anggota pencak silat bisa berdampingan dengan baik dan guyub dengan yang lain meski berbeda perguruan di Bojonegoro,” terang Sasmito.
Sasmito menuturkan bahwa pencak silat merupakan budaya bangsa yang wajib dilestarikan dan diwarisi ke generasi penerus bangsa dengan selalu mensyiarkan ajaran bela diri dan budi pekerti luhur. Anggota Pencak Silat harus mampu mengemban amanat dan bertanggung jawab atas kerukunan dan kebersamaan serta persaudaraan meski berbeda perguruan.
“Kita berharap kegiatan ini bisa mengurangi perbedaan, gesekan oknum pencak silat di tingkat bawah. Insan pencak silat harus jadi pionir kerukunan di masyarakat, agar tercipta kedamaian, keamanan, dan kenyamanan, serta menjunjung tinggi persaudaraan guna menjaga kamtibmas di masyarakat,” harap Sasmito yang juga seorang jurnalis ini.
Dukungan kerukunan antar anggota Pencak Silat dengan Slogan BKP “Damai Bersaudara” tampak diberikan dengan hadirnya Pengurus BKP Tingkat kabupaten, kecamatan dari berbagai perguruan pencak silat.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad menaruh harapan besar dengan peragaan jurus bersama antar anggota Pencak Silat ini bisa mewujudkan kerukunan antar anggota pencak silat di Bojonegoro.
“Ini akan menjadi sarana kebersamaan antar perguruan pencak silat di Bojonegoro semakin baik, sehingga tercipta kondusifitas dan kamtibmas,” kata Muhammad.
Kapolres Bojonegoro juga menyampaikan terima kasih atas komunikasi yang berjalan baik di Bojonegoro, sehingga kebersamaan para pimpinan pencak silat di Bojonegoro bisa diteruskan anggotanya di tingkat bawah untuk terus menjalin kebersamaan seperti hari ini. (rls/*)